ANALISA PDRB KOTA MAGELANG
Tabel PDRB Kota Magelang
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA MAGELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN
USAHA TAHUN 2006 - 2010 ( JUTA RUPIAH )
Lapangan usaha
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
Pertanian
|
28.297,02
|
29.005,39
|
29.727,18
|
30.433,03
|
30.468,45
|
Pertambangan
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
Industri
Pengolahan
|
30.972,64
|
32.977,30
|
34.543,53
|
35.628,14
|
37.093,66
|
Listrik,
gas dan air bersih
|
24.518,20
|
25.538,52
|
26.560,29
|
27.725,47
|
27.825,28
|
Konstruksi
dan bangunan
|
139.877,70
|
145.625,36
|
151.240,82
|
157.134,47
|
163.152,72
|
Perdagangan,
hotel dan rumah makan
|
64.967,86
|
71.296,68
|
75.298,89
|
79.903,38
|
85.944,08
|
Pengangkutan
dan komunikasi
|
172.146,86
|
182.465,63
|
193.136,31
|
203.956,54
|
218.274,29
|
Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan
|
99.148,13
|
104.540,91
|
110.474,58
|
116.538,15
|
123.577,05
|
Jasa-jasa
|
339.636,57
|
354.648,37
|
372.853,58
|
393.331,06
|
422.268,17
|
PDRB
|
899.564,97
|
946.098,16
|
993.835,20
|
1.044.650,24
|
1.108.603,69
|
PDRB Tanpa Migas
|
899.564,97
|
946.098,16
|
993.835,20
|
1.044.650,24
|
1.108.603,69
|
DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA
MAGELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN
USAHA TAHUN 2006 - 2010 ( PERSEN )
Lapangan usaha
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
Pertanian
|
3,15
|
3,07
|
2,99
|
2,91
|
2,75
|
Pertambangan
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
0,00
|
Industri
Pengolahan
|
3,44
|
3,49
|
3,48
|
3,41
|
3,35
|
Listrik,
gas dan air bersih
|
2,73
|
2,70
|
2,67
|
2,65
|
2,51
|
Konstruksi
dan bangunan
|
15,55
|
15,39
|
15,22
|
15,04
|
14,72
|
Perdagangan,
hotel dan rumah makan
|
7,22
|
7,54
|
7,58
|
7,65
|
7,75
|
Pengangkutan
dan komunikasi
|
19,14
|
19,29
|
19,43
|
19,52
|
19,69
|
Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan
|
11,02
|
11,05
|
11,12
|
11,16
|
11,15
|
Jasa-jasa
|
37,76
|
37,49
|
37,52
|
37,65
|
38,09
|
PDRB
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
PDRB Tanpa Migas
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
100,00
|
Sumber: PDRB
2010-BPS Kota Magelang
GRAFIK DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO KOTA MAGELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN
USAHA TAHUN 2006 - 2010 DALAM PERSEN
Hasil Analisa PDRB Kota Magelang
Penghitungan PDRB dilakukan atas harga
berlaku (harga-harga pada tahun perhitungan) dan harga konstan (harga-harga
pada tahun yang djadikan tahun dasar penghitungan) untuk dapat melihat
pendapatan yang dihasilkan dari lapangan usaha (sektoral) maupun dari sisi
penggunaan. Publikasi
PDRB Kota Magelang tahun 2010 memuat series lima tahunan, agar dapat memberikan
gambaran kinerja ekonomi makro dari waktu ke waktu, sehingga arah perekonomian
regional akan lebih jelas dan bagi pengguna data akan lebih memberikan manfaat
untuk berbagai kepentingan, seperti misalnya untuk perencanaan salah satunya.
Kota
Magelang dijuluki sebagai kota Jasa karena pendapatan PDRBnya yang didominasi
oleh sektor jasa-jasa. Dari tabel dan grafik diatas secara garis besar telah
menjelaskan distribusi PDRB atas dasar harga konstan Kota Magelang. Disetiap
tahun dari rentang waktu 2006-2010 sektor yang paling banyak menyumbang
pertumbuhan ekonomi Kota Magelang dan yang paling berpotensi adalah sektor Jasa
yang mencapai hampir 40% dari pertumbuhan ekonomi Kota Magelang diantaranya subsektor jasa Pemerintahan umum
dan Hankam dan subsektor jasa swasta seperti sosial kemasyarakatan, hiburan,
dan perorangan dan rumah tangga. Subsektor jasa inipun masih bisa digenjot
untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB Kota Magelang lebih tinggi seperti dengan
mendirikan sekolah tingkat lanjutan, pusat pelayanan kesehatan swasta yang
bertaraf nasional/internasonal dan pengembangan wisata.
Dalam PDRB Kota Magelang terdapat 3 sektor
utama yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier. Sektor primer adalah sektor
yang berhubungan langsung dengan Sumber Daya yaitu sektor pertanian dan
pertambangan. Sektor sekunder terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik,
gas dan air bersih, dan kontruksi dan bangunan. Pada sektor Pertanian terjadi
penurunan tiap tahunnya dan hanya menyumbang sekitar kurang dari 4% karena
letak geografis Kota Magelang yang padat penduduk sehingga lahan terbuka hijau
untuk pertanian sangat sedikit sehingga keadaan ini menunjukkan bahwa Kota
Magelang bukan potensi untuk lahan pertanian. Sektor industri pengolahan
mengalami kenaikan hanya pada tahun 2007 selanjutnya mengalami rata-rata
penurunan sebesar 0.035 %. Sektor listrik, gas, dan air bersih juga setiap
tahunnya mengalami rata-rata penurunan yang hampir sama seperti industri
pengolahan sebanyak 0.03%. Sektor konstruksi dan bangunan merupakan sektor
yang menempati peringkat ketiga terbesar dalam sumbangannya terhadap total
perolehan PDRB di Kota Magelang yang menyumbang
sekitar 15% dari secara keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto Kota
Magelang walaupun setiap tahunnya mengalami penurunannya. Wujud nyata sektor konstruksi dan bangunan
adalah Penambahan
dan perbaikan fasilitas perkotaan dan bangunan-bangunan pelayanan umum menjadi
pendorong percepatan laju pertumbuhan sektor ini di Kota Magelang. Sektor Perdagangan,
hotel dan rumah makan selama 5 tahun terakhir tiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan laju pertumbuhan rata-rata perrtahun 6,62% . Perdagangan,
restoran dan rumah makan juga punya peluang bagus untuk lebih berkembang di
masa yang akan datang, terutama restoran dan rumah makan yang mampu menjual
makanan khasnya untuk para wisatawan kuliner, dengan sentuhan profesional dan
fasilitas yang mendukung dan letaknya yang strategis. Sektor Pengangkutan dan komunikasi memberikan andil
terhadap total PDRB sebesar 19,69% pada tahun 2010 dan selalu mangalami
peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian, andil sektor ini merupakan sektor terbesar kedua setelah
sektor jasa-jasa dalam membentuk struktur PDRB Kota Magelang. Sektor keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan akan
tetap menjanjikan di masa yang akan datang, karena setiap tahunnya mengalami
kenaikan, dengan catatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dijaga dalam
jangka waktu yang cukup lama. Pernyataan ini dapat dijelaskan dengan kalimat
dan logika sederhana sebagai berikut: dengan tingkat pendapatan penduduk yang
terus meningkat, maka ekspektasi/harapan penduduk untuk menaikkan tingkat
kesejahteraannya semakin meningkat pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar