TEORI
LOKASI INDUSTRI ( TEORI WEBER DAN LOSCH )
A.
TEORI WEBER
Alfred Weber merupakan seorang ekonom Jerman yang
juga menjadi pengajar di Universitas Praha pada tahun 1907. Kemudian pada tahun
1907-1933 ia juga mengajar di Universitas Heidelberg (Jerman). Weber memiliki
teori yang berkaitan dengan least cost location. Teori tersebut menyebutkan
bahwa lokasi industri sebaiknya diletakkan di tempat yang menyebutkan bahwa
lokasi industri sebaiknya diletakkan ditempat yang memiliki biaya yang memiliki
sewa lahan paling minimal. Tempat yang memiliki total biaya transportasi dan
tenaga kerja yang minimal dan cenderung identik dengan tingkat keuntungan yang
maksimal.
Weber mengemukakan enam
teori sebagai berikut:
·
Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduknya.
·
Sumber daya dan bahan mentah. Tidak semua jenis sumber daya alam
terdapat disetiap tempat.
·
Upah tenaga kerja. Ada upah yang baku yang telah ditetapkan sehingga
jumlahnya sama di setiap tempat, tetapi ada pula upah yang merupakan hasil
persaingan antar penduduk.
·
Biaya transportasi. Besarnya biaya transportasi tergantung pada massa
bahan baku serta jarak dari asal bahan baku ke lokasi pabrik.
·
Terdapat kompetisi antarindustri. Setiap industri pasti melakukan
persaingan untuk memperoleh pasar dan keuntungan yang lebih besar.
·
Manusia selalu berfikir rasional untuk pengembangan industri.
Dengan mengguanakan asumsi diatas maka biaya
transportasi akan tergantung pada bobot barang dan jarak pengangkutan. Pada
prinsipnya yang harus diketahui adalah unit yang merupakan hubungan fungsional
dengan biaya serta jarak yang harus ditempuh dalam pengangkutan itu memiliki
biaya yang sama. Disini dapat diasumsikan bahwa harga satuan angkutan
kemana-mana sama, sehingga perbedaan biaya angkutan hanya disebabkan oleh bobot
barang dan jarak yang ditempuh.
Weber
juga menyusun sebuah model yang dikenal dengan istilah segitiga lokasional
(locational triangle), yang didasarkan pada asumsi :
1. Bahwa daerah yang menjadi
obyek penelitian adalah daerah yang terisolasi. Konsumennya terpusat pada
pusat-pusat tertentu. Semua unit perusahaan dapat memasuki pasar yang tidak
terbatas dan persaingan sempurna.
2.Semua sumber daya alam tersedia secara tidak terbatas.
3.Barang-barang lainnya seperti minyak bumi dan mineral
adalah sporadik tersedia secara terbatas pada sejumlah tempat.
4.Tenaga kerja tidak tersedia secara luas, ada yang
menetap tetapi ada juga yang mobilitasnya tinggi.
Dalam menentukan lokasi industri, terdapat tiga faktor
penentu, yaitu biaya transportasi, upah tenaga kerja, dan dampak aglomerasi dan
deaglomerasi. Biaya transportasi diasumsikan berbanding lurus terhadap jarak
yang ditempuh dan berat barang, sehingga titik terendah biaya transportasi
menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil
produksi. Biaya transportasi akan bertambah secara proporsional dengan jarak.
titik terendah biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk
angkutan bahan baku (input) dan distribusi hasil produksi
B.
TEORI LOKASI AUGUST LOSCH
August
Losch, adalah seorang ekonom Jerman dan menulis sebuah buku berjudul The
Economics of Location (1954). Dia merupakan
orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan segi permintaan sebagai
variabel utama dengan memperhitungkan baik harga produk dan berapa biaya untuk
memproduksinya. Dimana Losch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat
berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari
tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar
lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar. Teori ini bertujuan untuk
menemukan pola lokasi industri sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar
lokasi. Losch berpendapat bahwa dalam lokasi industri yang tampak tak teratur
dapat diketemukan pola keberaturan.
Teori
losch berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber bahan mentah
dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan
ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil
yang pada dasarnya ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan petani masing-masing.
Selain itu, untuk mencapai keseimbangan, ekonomi ruang losch harus memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
1.
Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual
maupun pembeli.
2.
Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata
sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.
3.
Terdapat free entry dan tak ada petani yang memperoleh super-normal
propfit sehingga tak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan
menjual barang yang sama di daerah tersebut.
4.
Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada
untuk mencapai besar optimum.
5.
Konsumen bersikap indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya
pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori Losch, wilayah pasar bisa berubah ketika
terjadi inflasi (perubahan) harga. Hal ini disebabkan karena produsen tidak
mampu memenuhi permintaan yang karena jaraknya jauh akan mengakibatkan biaya
transportasi naik sehingga harga jualnya juga naik, karena tingginya harga jual
maka pembelian makin berkurang. Hal ini mendorong petani lain melakukan proses
produksi yang sama untuk melayani permintaan yang belum terpenuhi.
SUMBER :
http://wapedia.mobi/sv/August_L%C3%B6sch /.Diunduh pada hari Jum’at, 21 September
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar