Selasa, 02 Oktober 2012

METODE PENGINDERAAN JAUH DAN INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH


METODE PENGINDERAAN JAUH

Metode penelitian atau metodologi suatu studi adalah design menyeluruh untuk meyelesaikan masalah penelitian. Di samping metode penelitian ada teknik penelitian, yaitu alat khusus untuk melaksanakan metode, dapat pula diartikan sebagai cara melaksanakan sesuatu secara ilmiah. Pada analisis penginderaan jauh
yang biasa dipakai adalah metode analisis manual dengan teknik analisis fotomorfik.
Metode Penginderaan jauh meliputi 7 tahap, yaitu :
1.      Perumusan masalah dan tujuan
Masalah yang telah dirumuskan dengan jelas merupakan landasan bagi perumusan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut terkadang permasalahan yang terjadi dirumuskan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dikurangi dengan apa yang telah ada.
2.      Evaluasi kemampuan
Penilaian terhadap kemampuan menyangkut kemampuan pelaksana, tim, alat, dan perlengkapan, dana, waktu. Antara tujuan  dan kemampuan harus sesuai.
3.      Pemilihan prosedur
Pemilihan cara kerja yang baik perlu diketahui tentang permasalahan yang ada serta tujuan dan kemampuan yang tersedia. Untuk itu dapat digunakan teknik penginderaan jauh untuk memeperkecil biaya dan waktu pelaksanaan.
4.      Persiapan
a.       Menyiapkan data acuan
b.      Menyiapkan data penginderaan jauh
c.       Menyiapkan mozaik à serangkaian foto daerah tertentu yang bertampalan disusun menjadi satu lembar foto.
d.      Orientasi medan (bila mungkin).
5.      Interpretasi data (Uji lapangan dan Interpretasi ulang )
a.       Interpretasi Secara Digital ; dasarnya berupa klasifikasi pixel berdasarkan nilai spektralnya
b.      Interpretasi Secara Visual
·         Vink (1965 )
·         Lo (1976)
·         Roscoe (1960)
·         Umali (1983)
·         Estes et al
6.      Penyajian laporan
Penelitian murni à analisisnya pada bidang penginderaan jauh
·           mengkaji korelasi spektral data tunggal (data digital maupun visual) à korelasi sifat spektral tanah dan wujudnya pada citra
·           mengkaji korelasi spektral pada data multispektral (foto multispektral, citra multispektral/ data digital) à penyajian laporan tidak harus berupa peta
Penelitian terapan à penginderaan jauh membantu dalam perolehan data dan analisis spasialnya. Misalnya untuk pertanian, geologi.
·           Haggett(1972) à analisis kovariasi spasial adalah kajian atas dua agihan spasial/ lebih yang berbeda-beda bagi suatu daerah.
·           korelasi antara kualitas lingkungan dan kepadatan penduduk
·           korelasi antara tingkat erosi dan kemiringan lereng
7.      Uji ketelitian
            Uji ketelitian sangan penting untuk dilaksanakan. Ketelitian data hasil interpretasi sangan penting untuk diketahui sebelum dilakukan analisa terhadap data tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk uji ketelitian dalam analisis digital data penginderaan jauh adalah dengan menggunakan komputer, cara lain yang dapat pula digunakan pada analisis manual atau visual data penginderaan jauh yaitu dengan mengubah pixel menjadi grid/ petak-petak bujur sangkar atau menjadi luas bagi masing-masing kelas hasil interpretasi.
UNSUR INTERPRETASI CITRA
a.       Rona / warna
            Rona dan warna  merupakan unsur pengenal utama atau primer terhadap suatu obyek pada citra penginderaan jauh. Fungsi utama adalah untuk identifikasi batas obyek pada citra. Penafsiran citra secara visual menuntut tingkatan rona bagian tepi yang jelas, hal ini dapat dibantu dengan teknik penajaman citra ( enhacement) . Rona merupakan tingkat / gradasi keabuan yang teramati pada citra penginderaan jauh yang dipresentasikan secara hitam-putih. Permukaan obyek yang basah akan cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga akan nampak lebih hitam disbanding obyek yang relative lebih kering.
b.      Bentuk
            Bentuk dan ukuran merupakan asosiasi sangat erat. Bentuk menunjukkan konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam pada citra penginderaan jauh .
c.       Ukuran
            Ukuran merupakan bagian informasi konstektual selain bentuk dan letak. Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak , luas , tinggi, lereng dan volume (sutanto, 1986). Ukuran merupakan cerminan penyajian penyajian luas daerah yang ditempati oleh kelompok individu.
d.      Tekstur
            Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra ( Kiefer, 1979). Tekstur dihasilkan oleh kelompok unit kenampkan yang kecil, tekstur sering dinyatakan kasar,halus, ataupu belang-belang (Sutanto, 1986). Contoh hutan primer bertekstur kasar, hutan tanaman bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus.
e.       Pola
            Pola merupakan karakteristik makro yang digunakan untuk mendiskripsikan tata ruang pada kenampakan di citra. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang yang menandai bagi banyak obyek bentukan manusia dan beberapa obyek alamiah. Hal ini membuat pola unsure penting untuk membedakan pola alami dan hasil budidaya manusia. Sebagai contoh perkebunan karet , kelapa sawit sanagt mudah dibedakan dari hutan dengan polanya dan jarak tanam yang seragam.
f.       Bayangan
            Bayangan merupakan unsure sekunder yang sering embantu untuk identifikasi obyek secara visual , misalnya untuk mengidentifikasi hutan jarang, gugur daun, tajuk ( hal ini lebih berguna pada citra resolusi tinggi ataupun foto udara).
g.      Situs
            Situs merupakan konotasi suatu obyek terhadap factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan atau keberadaan suatu obyek. Sirtus bukan cirri suatu obyek secara langsung, teapi kaitanya dengan factor lingkungan. Contoh hutan mangrove selalu bersitus pada pantai tropic, ataupun muara sungai yang berhubungan langsung dengan laut ( estuaria).
h.      Asosiasi
            Asosiasi menunjukkan komposisi sifat fisiognomi seragam dan tumbuh pada kondisi habita yang sama. Asosiasi juga berarti kedekatan erat suatu obyek dengan obyek lainnya. Contoh permukiman kita identik dengan adanya jaringan tarnsportasi jalan yang lebih kompleks dibanding permukiman pedesaan.


SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/53163381/. Diunduh pada Minggu, 16 September 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar